berita terbaru

Kamis, 11 April 2013

SAP UROLITIASIS


SATUAN ACARA PENYULUHAN
                                  UROLITIASIS     















PEMERINTAH  PROVINSI JAWA TIMUR
RSU. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2013










DISUSUN OLEH


1.    ZIYADUL KHAER
2.    LISA ARMANINGRUM
3.    RUSMAN IRFANDI
4.    ROSILA HARNI







PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
DINAS KESEHATAN
AKADEMI PERAWAT KESEHATAN
2013



LEMBAR PENGESAHAN







                                                            Mengetahui






Pembimbing Klinik                                                                    Pembimbing Akademik




(                                   )                                                          (                                            )                         


Mengetahui

Kepala Ruangan



                                         (                                                                  )

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SATUAN ACARA PENYULUHAN


POKOK BAHASAN             : Pengetahuan tentang Urolitiasis

SASARAN                             : Keluarga pasien ruang 19

WAKTU                                 : 30 menit

TANGGAL                            :  5 April 2013

 


I.       TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah dilakukan atau diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit Urolitiasis (Batu Ginjal) selama di rumah sakit maupun di rumah, keluarga pasien mampu memahami atau  mengerti mengenai penyakit urolitiasis (Batu Ginjal).

II.    TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang penyakit Urolitiasis (Batu ginjal), diharapkan keluarga pasien dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian urolitiasis.
2. Ciri-ciri penyakit urolitiasis.
3. Penyebab urolitiasis.
4. Akibat urolitiasis
5. Penatalaksanaan dan pencegahan urolitiasis.

III.  STRATEGI PELAKSANAAN :

          1. Metode                     

Ƙ  Ceramah

Ƙ  Tanya jawab


    2. Media

Ƙ  Benner
Ƙ  Liflet     

IV. MATERI YANG DIBERIKAN
1)      Pengertian urolitiasis.
2) Ciri-ciri urolitiasis.
3) Akibat urolitiasis.
5) Penatalaksanaan dan pencegahan urolitiasis.

V.    KEGIATAN PENYULUHAN


No.
FASE
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
WAKTU
1.
Pra Interaksi
·        Menyiapkan Satuan Acara Penyuluhan & bahan untuk leaflet.

3 menit
2.
Kerja

·        Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
·        Memperkenalkan diri
·        Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
·        Menyebutkan materi yang akan diberikan.
·        Menggali pengetahuan keluarga pasien mengenai penyakit Urolitiasis.

·        Menjelaskan tentang pengertian Urolitiasis.
·        Memberi kesempatan kepada keluarga pasien untuk mengajukan pertanyaan kemudian menjawab pertanyaan.
·        Memberikan leaflet Urolitiasis .
·        Menjawab salam


·        Mendengarkan
·        Memperhatikan

·         Memperhatikan

·         Memperhatikan



·         Memperhatikan

·         Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan.



·         Memperhatikan
1 menit


1 menit
1 menit

1 menit

1 menit



10 menit

10 menit
3.
Evaluasi :

·        Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada keluarga pasien yang dapat menjawab pertanyaan.
·         Menjawab pertanyaan
10 menit
4.
Terminasi :

·        Mengakhiri pertemuan & mengucapkan terimakasih atas partisipasi keluarga pasien.
·        Mengucapkan salam penutup
·         Mendengarkan



·         Menjawab salam
2        menit

VI. KRITERIA EVALUASI

1.      Evaluasi Struktur
·         Kesiapan materi
·         Kesiapan SAP
·         Kesiapan media : liflet dan benner
·         Peserta hadir ditempat penyuluhan
·         Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruangu Tunggu pasien ruang 19 (Ruang Bedah) RSUD Dr. Saiful Anwar
·         Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

VII.          PENGORGANISASIAN

Moderator                   : RUSMAN IRFANDI
Pembicara                    : LISA ARMANINGRUM
                                      SEPTIAN DWI CAHYO
        Fasilitator                   :  SEMUA TIM                               
        Observer                     : SEMUA TIM






 














LAMPIRAN MATERI


                                               UROLITIASIS (BATU GINJAL)
A. PENGERTIAN
            Urolisiasis (dari Yunani oĆ»ron, "urine" dan lithos, "batu") adalah kondisi dimana batu urine dibentuk di saluran kemih.
            Istilah batu ginjal (atau "kalkulus ginjal") kadang-kadang digunakan untuk merujuk ke batu saluran kemih dalam setiap bagian dari saluran kencing , tetapi lebih baik disediakan untuk batu yang sebenarnya dalam pengumpulan saluran dari ginjal itu sendiri.( http://en.wikipedia.org/wiki/Urolithiasis).
            Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis), sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan  Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra.
            Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang paling sering terjadi (Purnomo, 2000, hal. 68-69).

B. CIRI-CIRI PASIEN DENGAN UROLITASIS
1) Penurunan volume urine
2) Rasa terbakar,
3) dorongan berkemih
4) Oliguria, hematuria, piouria
5) Perubahan pola berkemih.


B. ETIOLOGI
            Batu kandung kemih juga dapat terjadi jika mendapat radang kandung kemih atau seseorang sering penyisipan kateter urin . Beberapa orang yang lumpuh dan tidak mampu melewati air kencing membutuhkan plastik tabung kecil (kateter) ditempatkan di kandung kemih. Tabung tersebut rentan terhadap infeksi yang menyebabkan iritasi kandung kemih menghasilkan pembentukan batu. Akhirnya batu ginjal dapat melakukan perjalanan menuruni ureter ke kandung kemih dan tumbuh untuk batu kandung kemih.
Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik)
Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
a). Faktor Intrinsik, meliputi:
1. Herediter; diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
2. Umur; paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
3. Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita.

b). Faktor Ekstrinsik, meliputi:
1. Geografi; pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu)
2. Iklim dan temperatur
3. Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.
4. Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih.
5. Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik (sedentary life).



C. AKIBAT UROLITIASIS
Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidronefrosis. Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi, abses ginjal, pielonefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal). Nyeri saat miksi, miksi tiba-tiba berhenti.

E. PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN UROLITIASIS
1. Penatalaksanaan
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya obstruksi, infeksi atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan melalui prosedur medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan endo-urologi, bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka.

2. PENCEGAHAN
Setelah batu dikelurkan, tindak lanjut yang tidak kalah pentingnya adalah upaya mencegah timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7%/tahun atau kambuh >50% dalam 10 tahun.
Prinsip pencegahan didasarkan pada kandungan unsur penyusun batu yang telah diangkat. Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:
1. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup, upayakan produksi urine 2 - 3 liter per hari.
2. Diet rendah zat/komponen pembentuk batu.
3. Aktivitas harian yang cukup.
4. Medikamentosa.


Beberapa diet yang dianjurkan untuk untuk mengurangi kekambuhan adalah:
1. Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.
2. Rendah oksalat.
3. Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuria.
4. Rendah purin.
5. Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuria absorbtif type II.






















                                                      DAFTAR PUSTAKA
a. yudistira-panjaitan.blogspot.com/.../satuan-acara-penyuluhan.html
b. medicine.uii.ac.id/index.php/.../18-SAP-Blok-Uropoetika.html
c. http://en.wikipedia.org/wiki/Urolithiasis












































DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN DI RUANG TUNGGU R. 19
 RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG JAWA TIMUR

NO
NAMA
TANDA TANGAN
KETERANGAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20




1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

                      20.















































DAFTAR PERTANYAAN
Nama :

Pertanyaan :





Jawaban :





Nama :

Pertanyaan :






Jawaban :






Nama :

Pertanyaan :






Jawaban :







Nama :

Pertanyaan :





Jawaban :








Nama :

Pertanyaan :









Jawaban :


















Mengetahui pembimbing lahan





                                                                                                          (                                                 )
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gabung yuk